SAUDARA-SAUDARA KU MARI KITA BANGUN BERSAMA

MDA NAJMUS SHUBHI

SALAM NAJMUS SHUBHI

SEKILAS TENTANG NAJMUS SHUBHI

NAJMUS SHUBHI ADALAH NAMA MADRASAH DINIYAH AWALIYAH YANG TERLETAK DI DUSUN PARAKANKONDANG, DESA KADUJAYA, KECAMATAN JATIGEDE-SUMEDANG
NAJMUS SHUBHI TERBENTUK KARENA KEPRIHATINAN KAMI KAUM MUDA SEBAGAI PENERUS CITA-CITA RASULULLAH SAW.
KAMI MOHON DO'A RESTU DAN DORONGAN SERTA BIMBINGAN DARI SEMUA PIHAK YANG MERASA BAHWA KAUM MUDA TIDAK HANYA BUTUH MATERI....TAPI JUGA BUTUH BIMBINGAN ROHANI.

Selasa, 06 April 2010

Buka MDA baru

Assalamu'alaiikum wrb.
Lama tidak bersua, namun Alhamdulillah kita bersua kembali dalam keadaan sehat wal'afiat.
Ada kabar gembira buat semua warga Najmus Shubhi.
Insya Allah Juni depan pada awal tahun ajaran baru Najmus Shubhi akan membuka cabang baru di Kadujaya. Kami semua warga Najmus Shubhi mohon dukungan & do'anya, semoga Kami mendapat kemudahan & keselamatan dalam pembukaan MDA baru tersebut.
Amin.....

Minggu, 10 Januari 2010


Salam...!!!

Alhamdulillah warga Najmus shubhi...

Besok tgl.10-01-2010, semua warga Najmus shubhi sudah akan memulai aktifitas belajar mengajar....

Sudah mulai riweuh ( sibuk ) lagi.....

Alhamdulillah beberapa bulan kebelakang warga Najmus Shubhi telah mendapat bantuan dari YKDK atas bantuan seorang yang peduli kepada kampung halamanya yang telah memasukan proposal kepada YKDK.

Kami mendapat bantuan 2 buah lemari buku, 60 Al qur'an dan 15 meter karpet....

Sekarang Kami masih menunggu 2 unit komputer yang telah di janjikan oleh pihak YKDK.

Kami di Kampung masih menunggu ada donatur yang baik hati yang mau membantu syiar Kami...

Kami begitu terengah-engah menghadapi semua ini....semoga Kami bisa terus berjalan walau tertatih-tatih....

Amin...

Wassalam....

Sekilas tentang Rasulullah SAW


Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam dilahirkan di Makkah Al Mukarramah pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 571 M. Tahun tersebut adalah tahun ketika Abrahah Al Habsyi berusaha menghancurkan Ka'bah. Maka Allah menghancurkan Abrahah (dan tentaranya). Hal tersebut disebutkan di dalam surat Al Fiil.

Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdil Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf. Ia meninggal sebelum Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam dilahirkan. Oleh karena itu beliau dilahirkan dalam keadaan yatim.

Ibu beliau adalah Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah. Setelah ibunya melahirkan, ia mengirim beliau kepada kakeknya. Ibunya memberikan kabar gembira kepada sang kakek dengan kelahiran cucunya. Maka kakeknya datang dengan menggendong-nya. Sang kakek memasuki Ka'bah bersama beliau. Kakeknya berdoa bagi beliau dan menamai beliau Muhammad.Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Dan (aku) memberikan kabar gembira dengan seorang rasul yang datang sesudahku yang bernama Ahmad (Muhammad)." (QS. Ash Shaff: 6).

Nasab beliau dari sisi ayah adalah: Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin ghalib bin Fihr bin Malik bin AnNadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazzar bin Ma'ad bin Adnan. Adnan termasuk keturunan Ismail bin Ibrahim 'Alaihimussallam. Nasab ayah Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam bertemu dengan nasab ibu beliau pada Kilab bin Murrah.


Masa Penyusuan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam


Di masa itu, orang-orang mulia suku Quraisy mempunyai sebuah kebiasaan untuk menyerahkan anak-anak mereka kepada para ibu susuan yang berasal dari desa (pedalaman). Agar di tahun-tahun pertama kehidupannya sang anak hidup di udara pedalaman yang segar, sehingga badannya menjadi kuat karenanya.

Oleh karena itu Abdul Muthallib mencari ibu susuan bagi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam. Ketika itu datanglah wanita-wanita dari bani Sa'ad di Makkah. Mereka mencari anak-anak untuk disusui. Di antara mereka adalah Halimah As Sa'diyyah. Semua wanita itu telah mengambil anak untuk disusui kecuali Halimah. Ia tidak menemukan selain Muhammad. Pada mulanya ia enggan mengambil beliau dikarenakan beliau adalah anak yatim tanpa ayah. Namun ia tidak suka kembali tanpa membawa anak susuan. Akhirnya Halimah mengambil beliau karena tidak ada bayi selain beliau untuk disusui.Halimah mendapatkan banyak dari barakah Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam selama menyusui beliau. Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam menetap di Bani Sa'ad selama dua tahun, selama masa penyusuan. Kemudian Halimah membawanya ke Makkah. Ia membawanya kepada ibu beliau, Halimah meminta, agar beliau bisa tinggal bersamanya lebih lama lagi.

Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam mencapai usia lima tahun. Di usia itu terjadi peristiwa pembelahan dada beliau. Jibril datang kepada Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam. Ketika itu beliau tengah bermain-main bersama anak-anak lain. Jibril mengambil beliau kemudian melemparkannya ke tanah. Ia mengambil jantung beliau. Ia mengeluarkan segumpal darah dari jantung tersebut. Kemudian ia berkata: "Ini adalah bagian syaithan dari dirimu."Lalu ia mencucinya dalam baskom emas dengan air zam-zam. Kemudian Jibril mengembalikan jantung itu seperti semula. Anas Radhiyallahu'anhu, perawi hadits ini mengatakan: "Sungguh aku telah melihat bekas sobekan di dada beliau."

­­Maka kemudian Halimah mengetahui kejadian ini. Ia pun mengkhawatirkan keselamatan beliau. Sehingga ia mengembalikan beliau kepada sang ibu.Meninggalnya Ibu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam dan Pengasuhan Sang KakekRasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Salam dikembalikan oleh Halimah. Beliau pun tinggal bersama sang ibu. Ketika beliau mencapai usia enam tahun, Aminah membawanya ke Yatsrib. Mereka menunjungi paman-paman beliau. Mereka adalah saudara Aminah dari Bani An Najjar.Aminah pergi bersama Ummu Aiman, pengasuh Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Salam. Di perjalanan pulang dari Yatsrib, ibu beliau meninggal. Ia meninggal di suatu tempat yang disebut Al Abwa'. Al Abwa' berada di antara Makkah dan Madinah. Maka Ummu Aiman kembali ke Makkah bersama beliau. Kemudian beliau diasuh oleh sang kakek Abdul Muthallib.